Paramedic opening a bright red emergency medical bag inside a vehicle for quick access to medical supplies.

Langkah-Langkah Dasar dalam Menangani Keadaan Darurat Medis

Bayangin kamu lagi di mal, terus tiba-tiba ada orang pingsan di depanmu. Kamu panik atau langsung bantu?

Situasi seperti ini bisa terjadi kapan saja, dan siapa pun bisa jadi penolong pertama — termasuk kamu. Yang penting, kamu tahu apa yang harus dilakukan. Dalam dunia emergensi, satu menit bisa jadi penentu antara hidup dan tidaknya seseorang.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, banyak korban darurat medis yang bisa diselamatkan jika pertolongan pertama dilakukan dengan benar sebelum bantuan profesional datang. Jadi, yuk pelajari langkah-langkah dasar menangani emergensi medis dengan benar dan tenang.

1. Tetap Tenang dan Amankan Situasi Sekitar

Langkah pertama yang wajib dilakukan saat menghadapi emergensi adalah: jangan panik!

Ambil napas dalam, lalu lihat kondisi sekitar. Pastikan kamu dan korban berada di tempat yang aman. Misalnya, jika korban tergeletak di jalan, pindahkan ke pinggir dulu (jika memungkinkan) agar tidak tertabrak kendaraan.

Kalau situasi tidak aman — misalnya ada api, kabel listrik terbuka, atau risiko ledakan — jangan dekati korban, tapi segera hubungi petugas emergensi profesional.

Setelah situasi aman, cek kondisi korban:

  • Apakah sadar atau tidak?
  • Apakah napasnya normal?
  • Apakah ada perdarahan atau luka serius?

Jika korban tidak sadar dan tidak bernapas, segera lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) jika kamu bisa. Kalau belum pernah belajar, minta bantuan orang sekitar yang tahu tekniknya sambil menunggu bantuan datang.

2. Hubungi Layanan Emergensi dan Berikan Pertolongan Pertama

Langkah kedua adalah segera hubungi layanan emergensi. Di Indonesia, kamu bisa menelepon 119 untuk ambulans atau pertolongan darurat medis.

Berikan informasi berikut:

  • Lokasi kejadian
  • Jumlah korban
  • Jenis cedera atau kondisi korban
  • Siapa yang sedang membantu saat ini

Setelah itu, berikan pertolongan pertama sesuai kemampuanmu. Beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan dalam emergensi:

  • Perdarahan: tekan area yang berdarah dengan kain bersih
  • Pingsan: baringkan korban, angkat kakinya sedikit
  • Tersedak: lakukan pukulan di punggung atau manuver Heimlich
  • Luka bakar ringan: siram dengan air mengalir selama 10–15 menit

Jika kamu belum yakin dengan tindakan medis yang tepat, jangan asal bertindak. Tindakan yang salah bisa memperparah kondisi korban. Lebih baik fokus menenangkan korban sambil menunggu tim emergensi datang.

Menangani emergensi medis bukan tugas superhero — siapa saja bisa melakukannya asal tahu langkah dasarnya. Tetap tenang, amankan situasi, hubungi layanan darurat, dan bantu sebisa kamu.

Pelatihan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) sangat direkomendasikan buat kamu yang ingin lebih siap menghadapi situasi emergensi. Karena saat kondisi genting terjadi, kamu bisa jadi penyelamat sebelum bantuan profesional tiba. (*)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *