Kalau kamu atau orang terdekatmu tiba-tiba kena serangan jantung atau henti napas, siapa yang kamu andalkan di ruang UGD?

Di balik layar ruang emergensi rumah sakit, ada tim yang siap siaga menangani kondisi paling kritis—mereka adalah dokter emergensi. Nah, di Indonesia, profesi ini punya satu rumah besar: PDEI atau Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia.

Tapi, kenapa sih PDEI harus ada? Apakah profesi dokter emergensi memang butuh wadah khusus? Yuk, kita bahas!

Emergensi Itu Nggak Bisa Nunggu, dan PDEI Ada untuk Itu

Situasi emergensi medis datang tanpa aba-aba: kecelakaan lalu lintas, serangan jantung, stroke, syok anafilaksis, bahkan bencana alam. Dalam kondisi ini, waktu adalah segalanya. Menit pertama bisa jadi penentu antara hidup atau tidaknya seseorang.

PDEI hadir sebagai organisasi yang memastikan penanganan emergensi di Indonesia berjalan dengan standar tinggi dan berbasis ilmu pengetahuan.

Menurut data dari WHO, sekitar 40% kematian yang bisa dicegah di negara berkembang terjadi karena keterlambatan penanganan emergensi medis. Itu sebabnya keberadaan dokter emergensi—dan organisasi seperti PDEI—bukan cuma penting, tapi krusial.

PDEI mendampingi para dokter emergensi untuk:

  • Menjaga kompetensi melalui pelatihan rutin
  • Mendorong kebijakan kesehatan berbasis data dan kebutuhan emergensi nasional
  • Menyusun protokol penanganan bencana dan kecelakaan massal
  • Membangun sistem emergensi terpadu lintas daerah dan rumah sakit

Tanpa PDEI, sistem emergensi medis di Indonesia akan berjalan masing-masing tanpa koordinasi atau standar yang jelas.

Membentuk Generasi Dokter Emergensi yang Andal

Menjadi dokter emergensi itu beda dengan dokter spesialis lainnya. Mereka harus siap 24 jam, mengambil keputusan cepat, menangani pasien tanpa riwayat medis lengkap, dan tetap tenang dalam tekanan. Nah, PDEI berperan penting dalam membentuk karakter dan keahlian ini sejak dini.

Lewat program pelatihan, simposium, hingga advokasi profesi, PDEI mendorong hadirnya lebih banyak dokter emergensi yang tangguh dan profesional.

Selain itu, PDEI juga punya peran besar dalam edukasi masyarakat. Dalam banyak pelatihan publik, mereka mengajarkan pertolongan pertama saat emergensi, seperti CPR, penanganan luka berat, atau prosedur evakuasi saat bencana.

Dalam jangka panjang, kehadiran PDEI membantu memperkuat sistem kesehatan nasional dengan memastikan bahwa lini depan emergensi ditangani oleh orang yang tepat, dengan cara yang tepat.

PDEI bukan sekadar organisasi profesi. Di balik logonya, mereka adalah garda depan yang menjamin masyarakat Indonesia mendapat layanan emergensi yang cepat, tepat, dan manusiawi.
Tanpa PDEI, sistem emergensi kita akan kehilangan arahnya.

Jadi, kalau kamu pernah diselamatkan di UGD atau melihat kerja cepat tim medis di lokasi kecelakaan, ingatlah—ada peran besar PDEI di balik semua itu.